Konstruksi LRT Velodrome-Manggarai Resmi Dimulai

Konstruksi LRT Velodrome-Manggarai
Konstruksi LRT Velodrome-Manggarai – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan dimulainya pekerjaan konstruksi proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai, di Stasiun LRT Velodrome, Senin (30/10). Peresmian proyek LRT Fase 1 B ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama (groundbraking) oleh kedua penjabat pemerintah tersebut.

“Arahannya untuk pembangunan LRT Fase 1B rute Velodrome-Manggarai ini harus berkualitas dan bagus,” kata Heru usai prosesi di Stasiun LRT Veledrome, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur (30/10).

Dalam sambutannya, Heru menjelaskan LRT Fase 1B ini memiliki panjang trase 6,4 kilometer dan memiliki lima stasiun sicbo online live pemberhentian, yakni Stasiun Pemuda, Stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman dan Stasiun Manggarai.

Sedangkan LRT Jakarta trase Pegangsaan Dua-Velodrome memiliki enam stasiun dengan panjang 5,2 kilometer. Jika fase 1B (Velodrome-Manggarai) telah dibangun, LRT Jakarta akan memiliki 11 stasiun di sepanjang rute 12,2 kilometer dengan waktu tempuh selama 26 menit.

“Fase 1A yang telah terbangun memiliki enam stasiun dengan rincian Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian serta Stasiun Velodrome yang barusan kita naiki dari Pegangsaan Dua,” jelas Heru.

Heru pun mengucapkan terima kasih kepada Menhub Budi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia dan seluruh jajarannya karena pekerjaan LRT Fase 1B ini bisa dilaksanakan.

“Target proyek LRT Velodrome-Pramuka selesai pada 2024, sedangkan sampai Manggarai segera tuntas pada 2026,” ucap Heru.

Jokowi Ingin Satu Badan Integrasikan Transportasi Jabodetabek

Luhut Targetkan Groundbreaking LRT Bali Awal 2024

Jadi Model

Mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) Budi Karya Sumadi mengatakan, Jakarta adalah satu kota yang menjadi satu kota model di berbagai kota di Indonesia.

“Niatan baik dari pemda ini sangat diapresiasi karena dengan adanya anggaran dari pemda sendiri inisiasi dari Pemda DKI sendiri menghasilkan angkutan perkotaan akan menjadi contoh bagi provinsi yang lain,” ucapnya.

Ia mengatakan, sesuai amanat Presiden Jokowi bahwa tujuan pembangunan angkutan massal, selain untuk menurunkan kemacetan juga terintegrasi dengan moda transportasi lainnya seperti MRT, KRL hingga kereta cepat.

“Kami juga melihat, apa yang akan dilakukan nanti tentu menurunkan kemacetan. Meningkatkan tenaga kerja dan ekonomi. Kami tadi berbincang bahwa dengan adanya ini nanti sampai ke Manggarai integrasi dengan MRT, LRT, KRL bahkan kereta cepat itu terintegrasi lebih baik,” ujar Menhub.

Ia mengatakan pembangunan angkutan massal memang dilakukan tahap demi tahap. Namun, ia juga menekankan, harus ada keseriusan dari pemerintah daerah untuk mendukung adanya angkutan massal. Hal tersebut, kata dia, sudah dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, meski jabatannya hanya satu tahu tahun.

“Kami lakukan bertahap tetapi pak gubernur tidak akan menyia-nyiakan jabatan satu tahun harus menyelesaikan satu tahap, kita harus tepuk tangan untuk Pak Gubernur karena berapa tahun pun kalau tidak ada niatan itu tidak akan terjadi. Kita ingat pada saat MRT sudah belasan tahun tidak pernah dimulai saat Presiden Jokowi itu dimulai,” tuturnya.

Oleh karena itu, Menhub pun meminta masyarakat dapat berpindah ke angkutan massal. Selain untuk mengurangi kemacetan, juga untuk menurunkan polusi udara.

“Saya sekali lagi mengapresiasi dan mengimbau masyarakat untuk pindah ke angkutan massal karena dengan itu tentu lingkungan baik dan juga kemacetan bahkan kerugian secara finansial itu akan hilang,” kata Menhub.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga DKI Heru Suwondo, Kepala Satpol PP DKI Arifin, dan Kepala BP BUMD DKI Nasruddin Djoko. Lalu Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Welfizon Yuza, dan sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta lainnya.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah perubahan (RAPBD-P) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023, PT Jakarta Propertindo (JakPro) mendapatkan anggaran untuk pengerjaan proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodorome-Manggarai sekitar Rp2,4 triliun.

Sebelumnya, Syafrin Liputo mengatakan, proses pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodorome-Manggarai dikerjakan selama 36 bulan atau tiga tahun.

“Konstruksi akan dilakukan selama 36 bulan,” kata Syafrin Sesuai rencana awal, sejatinya, pembangunan fisik proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai mulai dilakukan paling lambat awal Oktober 2023. Artinya, dimulainya konstruksi saat ini, mengalami keterlambatan sekitar satu bulan dari rencana.